RANGKUMAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
CHAPTER 2 JAMES HALL :
PENGENALAN PENGOLAHAN TRANSAKSI
Siklus
Transaksi Dan
Tipe Proses Transaksi Pada
Ketiga Siklus Transaksi
Transaksi pengolahan Sistem (TPS) sebagai suatu kegiatan
yang terdiri dari tiga subsistem
utama yaitu: 1) Siklus Pengeluaran yaitu siklus yang berfungsi untuk mencatat
pengeluaran sumber daya ekonomis yang ada di dalam perusahaan, di mulai sejak
ada permintaan barang dan jasa, hingga melakukan pembayaran terhadap pemasok. 2) Siklus Konversi yaitu siklus yang berfungsi mengubah bahan baku menjadi barang
jadi (untuk perusahaan manufactur) atau berfungsi untuk membuat produk yang
siap dijual kepada pembeli (untuk perusahaan jasa). 3) Siklus Pendapatan yaitu siklus yang bertujuan untuk mengubah
produk
perusahaan (baik
barang maupun jasa) menjadi kas dengan penjualan.
Sebuah transaksi
keuangan didefinisikan sebagai
suatu
peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, tercermin dalam rekeningnya, dan diukur dalam istilah moneter. Transaksi keuangan yang paling umum
adalah pertukaran ekonomi dengan pihak eksternal.
Pencatatan
Akuntansi Dasar dalam Sistem Proses Transaksi
A.
SISTEM MANUAL
1. Dokumen . Sebuah dokumen memberikan
bukti dari suatu peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai pemrosesan
transaksi. Beberapa dokumen adalah hasil dari proses transaksi. Ada tiga jenis
yaitu: 1) Dokumen sumber,dokumen
yang dibuat di awal (sumber)
dari transaksi yang
digunakan untuk menangkap dan
merumuskan data transaksi yang membutuhkan siklus transaksi untuk diproses. 2)
Dokumen produk,
hasil dari proses transaksi daripada mekanisme memicu untuk proses tersebut. Misalnya, gaji cek untuk karyawan
adalah dokumen produk sistem
penggajian. 3) Dokumen proses,
dokumen
produk dari satu sistem yang menjadi
dokumen sumber untuk sistem lain.
2.
Jurnal. Sebuah jurnal adalah catatan entri
kronologis. Ada
dua jenis utama jurnal:
1)
Jurnal
khusus digunakan untuk mencatat kelas khusus dari transaksi yang terjadi di volume tinggi. transaksi tersebut
dapat dikelompokkan bersama dalam sebuah jurnal khusus dan diproses lebih terdistribusikan
dari jurnal umum memungkinkan.
2)
Jurnal
umum untuk mencatat transaksi
yang tidak
berulang, jarang, dan transaksi
dissimilar.
Sebagai contoh, kita biasanya merekam periodik penyusutan dan penutupan entri
dalam umum jurnal.
3. Buku
Besar. Ada dua tipe dasar buku besar: (1) buku besar, yang berisi informasi
akun perusahaan dalam
bentuk rekening kontrol yang sangat diringkas, dan (2) buku besar pembantu, yang berisi rincian dari rekening individu yang
merupakan account.
B. SISTEM
BERBASIS KOMPUTER
Audit berdasarkan sistem komputer
lebih sulit diamati dari pada sistem manual. Pencatatan akuntansi dalam sistem berbasis
komputer digambarkan oleh 4 tipe dari file yang saling berhubungan yaitu: 1) File master, umumnya memuat data
akun. 2) File transaksi, yaitu file
sementara dari pencatatan transaksi yang digunakan untuk mengubah atau memperbaharui
file master. 3) File referensi, menyimpan
data yang digunakan sebagai standar memproses transaksi. 4) File arsip, memuat perekaman data transaksi masa lalu yang
ditahan untuk referensi masa depan, transaksi tersebut membentuk sebuah bagian penting
dari audit trail.
Teknik
Dokumentasi Untuk Menyajikan Sistem Manual
dan Sistem Berbasis Komputer
Ada lima teknik dokumentasi
dasar yang perlu diketahui bagi seorang akuntan, yaitu:
1)
Diagram Arus Data (DFD- Data flow diagrams)
Diagram arus data menggunakan simbol untuk merepresentasikan
entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang disinggung ke sistem. DFD
digunakan untuk mempresentasikan sistem pada level kerincian yang berbeda dari
yang umum sampai yang paling rinci. Single-level
DFD cukup menunjukan sebagai alat dokumentasi.
2) Diagram
Hubungan Entitas (ERD-
Entity Relationship Diagrams)
Diagram
hubungan entitas adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menggambarkan hubungan
diantara entitas, meliputi sumber daya fisik (mobil, kas, persediaan), kejadian
(memesan persediaan, mengirim barang), dan agen (pemasok, staff penjualan). Diagram
hubungan entitas biasa memperagakan database organisasi.
3)
Sistem Flowchart
Sistem
flowchart adalah penggambaran grafik,
dari hubungan fisik diantara elemen kunci dari sebuah sistem. Elemen tersebut yaitu
departemen organisasi, aktivitas manual, program computer, pencatatan akuntansi
secara manual, dan pencatatan digital. Sistem flowchart juga menggambarkan tipe
media komputer yang dipakai dalam sistem. Sistem flowchart dapat digunakan untuk
menggambarkan proses manual maupun komputer.
4) Program
Flowchart
Program Flowchart
mengilustrasikan logika yang digunakan dalam program dan menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Setiap program yang mewakili sistem
flowchart harus memiliki program flowchart pendukung yang menjelaskan
logikanya. Simbol mewakili setiap langkah dari logika program, dan
masing-masing simbol mewakili satu atau lebih baris kode program komputer. Garis-garis penghubung
antara simbol menetapkan urutan logis dari eksekusi.
5) Diagram
Tata Letak Record ( Record Layout Diagram)
Diagram Tata Letak Record digunakan
untuk mengungkapkan struktur internal dari catatan yang merupakan file atau
tabel database. Tata letak diagram biasanya menunjukkan nama, tipe data, dan
panjang masing-masing atribut (atau lapangan) dalam catatan. Informasi struktur
data yang terperinci diperlukan untuk tugas-tugas seperti mengidentifikasi
jenis kegagalan sistem tertentu, menganalisis laporan kesalahan, dan merancang
tes logika komputer untuk tujuan audit.
Sistem
Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem akuntansi berbasis komputer terbagi
ke dalam dua kelompok yaitu:
·
Batch System (Sistem Setumpuk)
Merupakan
pengelompokan transaksi serupa yang diakumulasi dari waktu ke waktu dan
kemudian diproses bersama-sama. Selain itu, ada jeda waktu antara kejadian
dengan pengolahan dan jeda waktu tersebut tergantung pada frekuensi proses
batch. Proses penggajian adalah contoh dari sistem batch yang khas. Keuntungan
dari Batch System yaitu organisasi dapat meningkatkan efisiensinya dengan
mengelompokkan sejumlah besar transaksi dalam batch daripada memproses setiap
transaksi secara terpisah dan pemrosesan batch
memungkinkan pengendalian atas proses transaksi.
·
Real-time system
Mencatat setiap transaksi yang timbul pada
saat itu juga, sehingga tidak ada jeda waktu antara kejadian dengan pengolahan.
Umumya membutuhkan sumber daya yang lebih besar dari bacth processing karena memerlukan kapasitas pengolahan khusus,
namun perbedaan biaya ini menurun. Seringkali memiliki waktu pengembangan
sistem yang lama. Contoh real-time processing adalah sistem reservasi maskapai
penerbangan, yang memproses permintaan untuk layanan dari wisatawan secara
langsung.
·
Perbedaan antara sistem Batch dan real-time
Perbedaan Karakteristik
|
Metode Pengolahan Data
|
|
Batch
|
Real Time
|
|
Kerangka Waktu Informasi
|
Ada jeda waktu antara kegiatan ekonomi
dengan pencatatannya.
|
Pengolahan berlangsung ketika
peristiwa ekonomi terjadi
|
Sumber Daya
|
Menggunakan sedikit sumber daya karena
sistem ini disimpan dalam pita magnetis
|
Sumber daya yang digunakan lebih besar
dibanding pengolahan bacth
|
Efisiensi Operasional
|
Dapat mengeliminasi aktivitas yang
tidak diperlukan saat pemrosesan sehingga mengefisiensi operasional
|
Memproses sejumlah besar transaksi
setiap hari sehingga menciptakan ketidakefisienan
|
Pendekatan
Pengolahan Data Alternatif
Sistem
Warisan Vs Sistem Modern
Sistem
Warisan memiiki beberapa fitur, yaitu aplikasi berbasis main frame, berorientasi pada batch, sistem warisan menggunakan
file-file dengan basis data hierarkis untuk penyimpanan data. Sistem ini
mengutamakan lingkungan pengguna tunggal yang menghalangi penyebaran informasi
secara menyeluruh di dalam organisasi.
Sistem modern cenderung berbasis client-server (jaringan) dan proses
transaksinya secara real time. Namun, saat ini sistem modern banyak yang berbasis mainframe dan menggunakan pemrosesan batch berbeda dengan sebelumnya dimana
sistem modern menyimpan transaksi dan file utama dalam tabel basis data
rasional.
Skema
Pemberian Kode Data yang Digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Dengan Kode
Kegunaan dari data coding di AIS adalah untuk; 1) Meringkas dan mewakili sejumlah besar informasi kompleks yang dapat diatur. 2) Menyediakan sarana akuntabilitas atas kelengkapan transaksi yang diproses. 3) Mengidentifikasi transaksi dan rekening yang unik dalam file. 4) Mendukung fungsi audit dengan menyediakan audit trail yang efektif.
Kegunaan dari data coding di AIS adalah untuk; 1) Meringkas dan mewakili sejumlah besar informasi kompleks yang dapat diatur. 2) Menyediakan sarana akuntabilitas atas kelengkapan transaksi yang diproses. 3) Mengidentifikasi transaksi dan rekening yang unik dalam file. 4) Mendukung fungsi audit dengan menyediakan audit trail yang efektif.
Skema Pengkodean Angka
Dan Abjad.
1.
Sequential
Codes (Kode berurutan)
Kode berurutan menyajikan bagian dalam pemesanan secara berurutan (kenaikan atau penurunan). Aplikasi penomerannya dari dokumen sumber. Kelebihannya yaitu
Kode berurutan menyajikan bagian dalam pemesanan secara berurutan (kenaikan atau penurunan). Aplikasi penomerannya dari dokumen sumber. Kelebihannya yaitu
mendukung rekonsiliasi batch transaksi dan melacak setiap
transaksi yang diproses, dan mengidentifikasi hilang atau salah tempat.
Sehingga manajemen mengetahui penyebab, akibat dari kesalahan. Namun, kode
berurutan menyajikan informasi yang berubah-ubah, sulit untuk diubah dan sulit disisipi
item baru.
2.
Blok
Code
(Kode Blok)
Kode blok merupakan variasi pada pengkodean berurutan yang sebagian kelemahannya bisa diperbaiki kembali. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mewakili kelas seluruh bagian dengan membatasi setiap kelas untuk rentang tertentu dalam skema coding dengan pembangunan bagan akun. Semakin luas bagan akun, maka perusahaan dapat mengklasifikasikan transaksi sehingga semakin besar informasi yang didapat. Digit pertama dalam pengkodean adalah angka blocking yang merupakan klasifikasi akun. Angka lainnya yaitu ditetapkan berdasarkan kode yang berurutan. Kelebihannya yaitu memungkinkan untuk meyisipkan kode baru dalam blok tanpa harus merubah seluruh struktur coding. Namun, informasi dari kode blok berubah-ubah dan tidak begitu terlihat.
Kode blok merupakan variasi pada pengkodean berurutan yang sebagian kelemahannya bisa diperbaiki kembali. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mewakili kelas seluruh bagian dengan membatasi setiap kelas untuk rentang tertentu dalam skema coding dengan pembangunan bagan akun. Semakin luas bagan akun, maka perusahaan dapat mengklasifikasikan transaksi sehingga semakin besar informasi yang didapat. Digit pertama dalam pengkodean adalah angka blocking yang merupakan klasifikasi akun. Angka lainnya yaitu ditetapkan berdasarkan kode yang berurutan. Kelebihannya yaitu memungkinkan untuk meyisipkan kode baru dalam blok tanpa harus merubah seluruh struktur coding. Namun, informasi dari kode blok berubah-ubah dan tidak begitu terlihat.
3.
Group
Codes (Kode kelompok)
Kode kelompok digunakan untuk mewakili bagian kompleks atau peristiwa yang melibatkan dua atau lebih dari data terkait. Kode ini terdiri dari bidang yang memiliki arti khusus. Kelebihannya yaitu; 1) Memfasilitasi representasi data dalam jumlah besar yang beragam, 2) Memungkinkan struktur data yang kompleks untuk diwakili dalam bentuk hirarki yang logis dan lebih mudah diingat oleh manusia, 3) Memberikan analisis rinci dan pelaporan baik di dalam kelas item maupun yang berbeda dari kelas item. Kekurangannya yaitu karena kode kelompok secara efektif dapat menyajikan informasi yang beragam dan berubah-ubah, sehingga cenderung melebihi kapasitas penggunaan yang berakibat dapat meningkatkan biaya penyimpanan, kesalahan administrasi dll.
Kode kelompok digunakan untuk mewakili bagian kompleks atau peristiwa yang melibatkan dua atau lebih dari data terkait. Kode ini terdiri dari bidang yang memiliki arti khusus. Kelebihannya yaitu; 1) Memfasilitasi representasi data dalam jumlah besar yang beragam, 2) Memungkinkan struktur data yang kompleks untuk diwakili dalam bentuk hirarki yang logis dan lebih mudah diingat oleh manusia, 3) Memberikan analisis rinci dan pelaporan baik di dalam kelas item maupun yang berbeda dari kelas item. Kekurangannya yaitu karena kode kelompok secara efektif dapat menyajikan informasi yang beragam dan berubah-ubah, sehingga cenderung melebihi kapasitas penggunaan yang berakibat dapat meningkatkan biaya penyimpanan, kesalahan administrasi dll.
4.
Alphabetic
Code
(Kode abjad)
Kode abjad digunakan banyak tujuan seperti kode numerik. Kode abjad ini menyajikan nomor item dalam jumlah besar hingga 26 variasi per bidang. Namun, sulit untuk rasionalisasi arti kode berurutan yang telah ditetapkan dan penggunanya cenderung mengalami kesulitan menyortir catatan.
Kode abjad digunakan banyak tujuan seperti kode numerik. Kode abjad ini menyajikan nomor item dalam jumlah besar hingga 26 variasi per bidang. Namun, sulit untuk rasionalisasi arti kode berurutan yang telah ditetapkan dan penggunanya cenderung mengalami kesulitan menyortir catatan.
5.
Mnemonic
Code
(Kode mnemonic)
Kode mnemonik digunakan sebagai singkatan, akronim, dan jenis-jenis kombinasi lainnya dalam menyampaikan arti. Contohnya adalah pemberian kode negara, seperti NY New York. Keuntungannya yaitu pengguna tidak perlu untuk menghafal arti, karena dapat tersampaikan dengan sendirinya informasi tentang item yang diminta. Kekurangannya memiliki kemampuan terbatas untuk menyajikan item dalam kelas.
Kode mnemonik digunakan sebagai singkatan, akronim, dan jenis-jenis kombinasi lainnya dalam menyampaikan arti. Contohnya adalah pemberian kode negara, seperti NY New York. Keuntungannya yaitu pengguna tidak perlu untuk menghafal arti, karena dapat tersampaikan dengan sendirinya informasi tentang item yang diminta. Kekurangannya memiliki kemampuan terbatas untuk menyajikan item dalam kelas.
-- Tria Oktavia --
Anggota Kelompok:
Falda Rislia (C1C015036)
Estri Mufridatul Hikmah (C1C015072)
Anita Agustiningrum (C1C015101)
Tria Oktavia (C1C015111)
Desti Nur Afifah (C1C015115)
Terima Kasih
BalasHapus