Rabu, 14 Juni 2017

CLOUD COMPUTING DALAM DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI



Saat ini dunia teknologi informasi berkembang sangat pesat. Banyak organisasi bisnis modern yang menggunakan TI dalam manajemen bisnis dan operasinya.  Tidak hanya dalam dunia bisnis, dalam bidang ekonomi pun TI mempunyai peranan yang sangat besar. Manusia dalam kesehariannya sudah terbiasa dengan segala hal yang berhubungan dengan Teknologi Informasi. TI yang tadinya hanya sebagai kebutuhan aksesoris dalam kehidupan menjadi sebuah kebutuhan strategis yang tak bisa dipisahkan.
Industri Teknologi Informasi pun sedang berkembang dalam dirinya sendiri yang meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor sebagaimana keberadaan perusahaan-perusahaan TI. Industri ini juga dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi yang lebih luas lagi dalam suatu negara dengan menciptakan efisiensi yang lebih besar di seluruh sektor industri lain, membantu untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi melalui pemanfaatan infrastruktur TI. Dengan kata lain TI memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi dunia saat ini, maka bergelut disektor ini (baca: teknologi informasi) akan mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar pula. Dari sekian banyak sektor TI didunia saat ini, setidaknya ada 8 (delapan) sector TI yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi didunia. (Erwin Gianchkitani. 2012. “Continuing Innovation in Information Technology”).
Salah satu sektor yang akan kita bahas kali ini yaitu Teknlogi Cloud Computing. Teknologi Informasi ini merupakan salah satu teknologi yang sangat populer di dunia TI. 
A.     Pengertian Cloud Computing
Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.

Secara umum, pengertian Cloud Computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.

B.      Cara Kerja Cloud Computing
Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.
C.      Penggunaan Cloud Computing
Beberapa contoh penggunaan teknologi "cloud computing" diantaranya:
1.      Google Drive
 Ini adalah layanan komputasi awan murni, dengan semua aplikasi dan penyimpanan ditemukan secara online. Google Drive juga tersedia bukan hanya pada komputer desktop. Kita dapat menggunakannya pada tablet seperti iPad atau smartphone. Bahkan, semua layanan Google bisa dianggap komputasi awan: Gmail, Google Calendar, Google Reader, Google Voice, dan sebagainya.

2.      Apple iCloud
 layanan awan Apple terutama digunakan untuk penyimpanan online dan sinkronisasi email, kontak, kalender, dan banyak lagi. Semua data yang dibutuhkan tersedia di iOS, Mac OS, atau perangkat Windows. iCloud juga menyimpan file media.

3.      Layanan gabungan
Layanan Gabungan seperti Box, Dropbox, SugarSync dan semuanya bekerja di awan karena mereka menyimpan versi synched file kita secara online. Sinkronisasi yang memungkinkan semua perangkat untuk mengakses data yang sama adalah landasan pengalaman komputasi awan, bahkan jika kita mengakses file lokal.


D.     Manfaat Cloud Computing
Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud.
1.        Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara virtual.
                                            
2.        Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.

3.        Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui internet.

4.        Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.
Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of Sale/program kasir.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik toko berada.  Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).

 E. Contoh Konsep Cloud Computing
Cloud computing sebenarnya bukanlah hal yang baru , sebenarnya kita sudah menggunakan konsepnya namun belum berkembang sampai saat ini. Berikut contoh penggunaan konsep pembuatan kerangka kerja komputasi secara online :
   Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan umum (aplikasi) mulai dari surat elektronik (e-mail), forum diskusi) sampai dengan penyimpanan dokumen dengan media penyimpanan yang sangat luas sampai pada mekanisme berbagi dokumen (seperti 4shared, indowebster, mediafire dll), layanan blog dsb. Kesemuanya disediakan dalam sebuah tempat.
   Layanan Software as a Service atau SaaS dari berbagai vendor teknologi informasi terkemuka – mulai dari layanan pemindaian virus secara online hingga layanan pemindaian spam, dsb.
   artikel pada IT-jurnal ini secara sederhana dapat dikatakan sebagai layanan Cloud computing dimana anda dapat mengakses dan mempergunakan secara bersamaan.
   Aplikasi Point of Sale atau POS pada kasir pasar swalayan dengan metode Terminal Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.

Cloud computing dapat berkembang disebabkan oleh segi kemudahan penggunaan dimana pengguna akhir dengan mudah menggunakan media LAN atau Internet melalui browser untuk mengakses dan berkolaborasi secara bersamaan tanpa melalui proses yang cukup rumit. 

Kelompok 7
Nadya Septiani (C1C015044)
Tria Oktavia (C1C015111) 
Gayatri Luthfia S (C1C015119)

Rabu, 07 Juni 2017

REVIEW JURNAL

Judul                              : Individual trust and development of online business communities
Penulis                           : Terry Nolan, Ray Brizland and Linda Macaulay
Jurnal Penelitian            : Information Technology & People Vol. 20 No. 1, 2007, pp. 53-71


              Jurnal dengan judul   "Individual trust and development of online business communities" ditulis oleh Terry Nolan, Ray Brizland dan Linda Macaulay. Jurnal ini berusaha menguji gagasan tentang kepercayaan sebagai seorang enabler dan restrictor yang terlibat dalam jaringan online. Hal ini untuk meningktakan akuisisi pengetahuan dalam Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui keterlibatan dalam sebuah jaringan online. Dari penelitian, penulis menemukan bahwa keseluruhan gagasan mengenai kepercayaan didekonstruksi menjadi komponen kondisi, yang ditampilkan untuk mewakili konflik prioritas bagi individu. Komponen ini dideskontruksi untuk membentuk sebuah model yang menggambarkan kepercayaan yang perlu dikembangkan pada individu dalam komunitas online yang akan dibentuk.

Penelitian dilakukan selama tiga tahun dengan mengamati pengembangan komunitas bisnis online yang terdiri dari lebih dari 50 UKM, penyedia informasi dan pakar bisnis. Permasalahannya terletak pada situasi dimana UKM dibingkai dalam hirarki sistem informasi yang dibangun untuk keuntungan mereka namun dalam prakteknya hanya memberikan manfaat yang kecil bagi mereka. Hal ini dikarenakan UKM berada pada tingkatan terendah dalam hirarki, sehingga hanya menjadi pengguna pasif dan sumber daya dipegang oleh pemerintah pada tingktan hirarki puncak. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibuatlah komunitas pembelajaran jaringan online, dimana UKM dapat terlibat secara aktif. Dengan menggunakan perangkat lunak yang relevan, komunitas online akan menjadi sebuah entitas yang benar-benar interaktif, dengan demikian dapat membedakan dari mode pencarian informasi pasif, yang digunakan oleh pemerintah dan lembaga.

Dalam penilitian ini terdapat empat pengertian Komunitas Bisnis yang masing-masing memilki permutasi online. Yang pertama adalah “komunitas dari Komitmen” (CoC), ditandai dengan hubungan yang formal, mempunyai tujuan bisnis yang jelas dengan kolektif akuntabilitas.  Yang kedua adalah “Komunitas Kepentingan” yang menggambarkan sekelompok orang terhubung oleh kepentingan bersama dalam subjek tertentu atau usaha. Partisipasi pada kelompok ini hanya sebatas mencari hiburan atau hobi. Ketiga yaitu “Masyarakat Praktek” (CoP) yang memiliki daya tarik tertentu bagi pemilik atau manajer UKM sebagai sarana untuk jaringan informasi. Dalam komunitas bisnis ini pemimpin atau manajer dinilai berdasarkan kinerja dan kemampuannya dalam berbagi, bukan hanya dinilai berdasarkan hirarkis atau status. Bentuk keempat dari komunitas bisnis adalah Jaringan Praktek (PDN). Ini merupakan jaringan dari jaringan dan sangat penting dalam hal ini sebagai enabler dalam melakukan  praktek diantara anggota yang mungkin pernah bertemu secara fisik.


Penjelasan kepada semua pihak dari tujuan "pesanan pertama" dari ISD ini - pembentukan komunitas online pimpinan UKM. Klien menyajikan masalah lebih lanjut dalam penyelidikan IS ini, yang terdiri dari lebih dari 80 individu tergolong pemilik / pengelola UKM atau Penasihat Bisnis. Di mana kebanyakan insiden AR terjadi di dalam organisasi tertentu, penelitian kami berbasis pada sistem sosial yang lebih luas. Kock dkk. (1997), bagaimanapun, menunjukkan bahwa Action Research dan PAR semakin banyak digunakan di bidang InformationSystems (IS) sebagai pengakuan bahwa sistem sosial dapat dipahami lebih dalam jika peneliti adalah bagian dari sistem sosio-teknis yang sedang dipelajari. Kami merasa bahwa the Researcher - Perjanjian Klien tidak dikompromikan karena setiap individu telah diperkenalkan ke sistem informasi sebelum bergabung.

Siklus 1 (32 minggu)
Sebelum dimulainya sistem informasi yang diusulkan (dikenal dengan "Babblezone"). Implikasi politik internal dari perubahan semacam itu (membawa serta ketakutan dan kecemasan) Juga menjadi masalah. Sejumlah saran yang berkaitan dengan fungsi situs tersebut diumumkan. Sebanyak 16 wawancara semi terstruktur dengan manajer pemilik UKM dilakukan. Untuk mengungkapkan cara dan metode pengumpulan informasi mereka, dengan "tekanan waktu" dikutip sebagai hambatan yang paling umum terjadi. Dengan menggunakan perangkat lunak kepatutan (Blackboard), database pendaftaran anggota tergolong baik sebagai "siswa" atau "Tutor": UKM dimasukkan ke dalam kategori pertama. Perekrutan berlanjut berdasarkan jumlah anggota yang lebih banyak Berakibat lebih banyak aktivitas, dengan anggota baru mengunjungi dan mewawancarai seperti sebelumnya. E-mail dan komunikasi telepon memberi instruksi dan kata kunci kepada anggota serta menangani pertanyaan individu.
Konsensus dari UKM adalah itu menghadapi isu-isu sensitif dalam forum terbuka terlalu berisiko untuk dipertimbangkan saat ini Anggota dari "profesi" (pengacara dan akuntan) menyatakan keprihatinan mereka karena isi dan kedalaman informasi yang mereka posting, karena risiko litigasi timbul jika sebuah perusahaan atau individu bertindak atasnya dan menderita sebagai konsekuensinya.

Siklus 2 (28 minggu)
Langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan dalam sistem dengan menghapus Babblezone dari posisinya di hub sistem dan, karenanya, untuk meningkatkan persepsi. Poin yang diangkat adalah  melihat apa yang terjadi sebelum memutuskan untuk bergabung. Seiring proses AR tumbuh dalam lingkup, dominasi bermigrasi dari para peneliti kepada para praktisi, membenarkan Kock dkk. (1997) belajar.

Siklus 3 (24 minggu)
Pada fase ketiga pembangunan fokus beralih untuk merekrut UKM yang ada Jaringan. Dengan cara ini, struktur daya yang ada di dalam jaringan juga bisa dipertahankan dalam upaya untuk meningkatkan sifat strategis komunikasi (Ulrich, 2001). Babblezone kemudian akan menjadi "jaringan jaringan" yang mirip dengan Duguid (2005) Jaringan Praktik. Ini memerlukan perubahan lebih lanjut pada system Arsitektur dan penambahan perangkat lunak, dan versi lain dari sistem ini. Kemudian diluncurkan. Saat ini para anggota mendominasi proses AR dengan Peneliti menanggapi kebutuhan dan persyaratan mereka. jaringan "SME Business Breakfast", mengambil kesempatan untuk mengenalkannya Babblezone melalui presentasi formal. Tiga Jaringan sedang mendiskusikan cara memperluas "zona" mereka untuk memasukkan eksternal mereka Stakeholder. Salah satunya, agen rehabilitasi dan pencegahan jantung NHS (Yang "menargetkan" pemilik / pengelola UKM sebagai kelompok berisiko tinggi) ingin menarik minat Seluruh komunitas lokal sekitar 90.000 jiwa.

Menuju model pengembangan kepercayaan di komunitas online.
Di antara hasil yang mungkin dari penyelidikan AR, masalah "generalisabilitas" adalah Dilihat oleh beberapa komentator yang akan hilang (Baskerville dan Lee, 1999; Dick, 2000).  Agar terhindar dari kegagalan ini, penulis telah mengadopsi sebuah proses terus-menerus, pemeriksaan ulang, refleksivitas dan penyempurnaan, melalui interpretasi dan perbandingan untuk mempertimbangkan untuk generalisable untuk pengembang IS.
Deconstructing trust (Membongkar kepercayaan)
Mendekonstruksi kepercayaan ke bagian komponennya: Risiko (terkait dengan penyediaan informasi kepada penerima yang tidak diketahui dan bertindak atas informasi yang diterima dari mereka); Manfaat (persepsi keseluruhan bahwa keterlibatan akan memberi keuntungan individual); Utilitas Nilai (diukur dengan kualitas informasi yang tinggi sehingga dapat diserap ke dalam praktek langsung); Bunga (menunjukkan adanya ketertarikan pada sistem dan Informasi yang tersedia); Upaya (usaha yang dilakukan untuk memperoleh informasi); Kekuasaan (Kemampuan individu untuk mempengaruhi orang lain dengan menggunakan pengetahuan dan / atau atasannya akses ke informasi) melalui komunitas virtual

Kondisi membuat A: bunga versus nilai utilitas
Sebuah komunitas maya, Kondisi Set A: bunga versus nilai utilitas, Kondisi Set A memperkenalkan dua unsur penyusun yang terkait, yang mendukung partisipasi dalam Komunitas: Minat (I) dan Informasi-Utilitas Nilai (U).. Informasi adalah inti dari semua interaksi, harus ditransmisikan, diterima dan diterjemahkan sebelum penerima dapat menilai U, proses kognitif yang berkaitan dengan derajat informasi mana yang dapat diterapkan melalui tindakan. Dimana (I) lebih besar dari (U): situasinya adalah Komunitas Minat (CoI) dimana Informasi, sementara kepentingan pribadi, menambahkan sedikit nilai pada keputusan individu proses pembuatan. Hanya ketika (U) menggantikan (I), praktik itu bisa dipengaruhi dan Individu memanfaatkan informasi untuk tindakan rasional.

Kondisi Set B: risiko versus utilitas
Kondisi Set B (menetapkan kebutuhan akan informasi yang tersedia dalam jaringan memiliki nilai Utilitas yang dirasakan tinggi (U) agar lebih besar daripada Resiko (R). Terkait dengan keterlibatan dengan jaringan itu. Dimana kepercayaan ada diantara anggota,

Kondisi Set C: manfaat versus usaha
Manfaat (B) erat bersekutu dengan, tetapi melampaui, Utilitas informasi sebagai informasi tanpa utilitas tidak akan memberikan manfaat. "Lunak" manfaat juga bertambah; dari partisipasi penuh dalam masyarakat, seperti kemampuan untuk berpartisipasi dalam keputusan kelompok dan untuk membawa lebih banyak informasi untuk menanggung pada proses itu, untuk perasaan umum "kepemilikan" dan Fasilitas untuk berbagi masalah dengan orang lain.

Kondisi Set D: daya versus bunga
Menunjukan posisi dimana komunitas online anggota mencapai posisi kekuasaan (P). Kita menggunakan istilah hemat berarti kekuatan Diperoleh melalui memiliki keahlian pada tingkat yang mempengaruhi amalan orang lain, bukan berarti yang lebih biasa, menggambarkan posisi kekuasaan. Listrik hanya dapat dilakukan melalui partisipasi penuh pada inti COP namun menariknya, itu adalah bersama lebih sama online daripada di fisik collocated polisi; faktor yang dipandang sebagai kesempatan oleh beberapa dan ancaman (karena kemungkinan kehilangan kekuasaan) karena orang lain. Dalam rangka untuk berpartisipasi sepenuhnya.

DISKUSI
The Trust Development Model (gambar 7) memfokuskan pada interaksi antara tingkat partisipasi dan faktor kepercayaan-spesifik (di mana teknologi dan variabel sosial yang tertanam). Pendekatan ini meminjam dari Lee (2001, p. iii) proposisi bahwa:

Penelitian di bidang sistem informasi meneliti lebih daripada hanya sistem teknologi, atau hanya sistem sosial, atau bahkan dua sistem berdampingan; Selain itu, menyelidiki fenomena yang muncul ketika dua berinteraksi.
Understanding trust in online communities

Teknologi menyediakan konektivitas antara " islands of knowledge" dan akan meningkatkan
Kepercayaan, menyediakan repositori berbasis web solusi terbukti serta pendekatan baru." islands of knowledge" adalah kunci penentu kualitas informasi transmisi dan digunakan dalam komunitas, sebagai anggota akan menyesuaikan bahasa mereka alami untuk tugas di tangan, menggunakan dikodifikasi dan uncodified bentuk bahasa (Boisot, 1987), untuk mencapai pemahaman bersama

Implications for IS researchers and developers
Kehadiran ICT  tidak akan menganugerahkan status komunitas, tetapi bagi negara adalah hal praktisi yang harus beroperasi dengan sentuhan ringan, yang terus-menerus menyadari sifat penting kepercayaan dalam setiap kondisi ditetapkan; dengan refleksi atas tingkah laku, sikap dan perilaku diantara "anggota".
Model pembangunan kepercayaan (gambar 7) menggambarkan kompleksitas manjelaskan meta tingkat interaksi: melalui IS yang pengembang dan peneliti dapat membangun snapshot dari tempelate, informasi dan teknologi dinamika.

KESIMPULAN
Pertama, perbaikan proyek membawa pada situasi yang bermasalah. Pemberdayaan justru digambarkan, "orang pada setiap tingkat... jika diberikan kesempatan dan beberapa membantu, dapat berhasil memainkan peran utama dalam merancang sendiri bekerja sistem"Mumford (2001). Kedua, penyelidikan telah menghasilkan wawasan baru online keterlibatan pada tingkat individu, untuk yang percaya kepada anggota lain dan sistem adalah faktor penting. Kepercayaan telah mendekonstruksi menjadi Konstituante yang sub-elemen, dari mana model teoretis telah dikembangkan yang menghubungkan kepercayaan yang berhubungan dengan perilaku untuk bentuk-bentuk tertentu dari komunitas. Berdasarkan daya yang ditunjukkan oleh anggota-anggota mereka, membenarkan Olesen dan Myers (1999) peringatan "tidak untuk meremehkan kekuatan pasukan counter yang ada untuk mempertahankan status quo".

Limitations and future research (Keterbatasan dan penelitian di masa datang)
Model telah dikembangkan dalam konteks tertentu, yaitu penyediaan informasi dan belajar melalui media komunitas online untuk UKM. Pertimbangan harus diberikan kepada dua faktor. Pertama, UKM, sebagai disorot di atas, menghadapi sejumlah tantangan-tantangan unik dalam hal sumber daya (waktu, keuangan, dan personil) dan sering menunjukkan preferensi untuk kegiatan pembangunan informal; faktor-faktor cenderung mempengaruhi presepsi, kepercayaan dan keterlibatan dalam komunitas online. Kedua, studi ini berfokus pada masyarakat ditunjukan pada penyediaan informasi dan belajar, pentingnya kepercayaan masing-masing faktor mungkin berbeda tergantung pada jenis dan fungsi komunitas di bawah study. Kami telah menyoroti potensi kekuatan diagnostik model ini untuk ISD melalui identifikasi faktor-faktor yang terukur. Akibatnya, pelaku adalah masa depan penelitian dapat berfokus pada pengembangan upaya-upaya diagnostik yang timbul dari faktor-faktor yang diidentifikasi dalam model pembangunan kepercayaan (gambar 7). Langkah-langkah tersebut dapat berguna dimasukkan ke dalam proses pengembangan siklus hidup. AR idealnya ditempatkan untuk mengevaluasi pengembangan dan pelaksanaan langkah-langkah diagnostik yang dihasilkan dalam pengembangan sistem mendukung komunitas online.

Oleh:
Nadya Septiani (C1C015044)
Tria Oktavia (C1C015111)
Gayatri Luthfia (C1C015119)